Membentuk karakater anak sejak usia dini merupakan salah satu tugas penting bagi setiap orang tua. Bagaimana karakter anak terbentuk dan dibawa dalam keseharian tentu bergantung pada input ilmu apa saja yang kita sampaikan kepada masing-masing anak. Semakin berkualitas mengenai apa kita ajarkan pada anak usia dini, maka akan semakin berkualitas pula karakter anak tersebut di masa mendatang.
Kualitas dari karaketer yang akan terbentuk pada seorang anak juga akan dipengaruhi beberapa hal penting. Beberapa hal ini mutlak untuk dipahami dan dilakukan oleh setiap orang tua jika menginginkan anaknya tumbuh sebagai sosok dengan karakter yang baik dan kuat. Setidaknya ada 5 hal yang perlu diperhatikan oleh setiap orang tua dalam proses membentuk karakter sejak usia dini. Kelima hal ini diantaranya :
- Pendidikan Tentang Agama Bagi Anak
Pendidikan tentang agama adalah hal pertama dan utama untuk seorang anak usia dini dalam proses membentuk karakter. Setiap orang tua wajib untuk mulai mengenalkan mengenai siapa Tuhan, bagaimana cara beribadah dan hal-hal yang berhubungan dekat tentang agama. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk membantu orang tua menyampaikannya. Bisa menggunakan buku-buku bergambar, hingga dongeng yang membuat anak tersebut merasa terinspirasi.
- Pastikan Hanya Hal-Hal Positif dan Berkualitas Yang Didengar Oleh Anak
Pastikan segala informasi yang akan diterima dan didengar oleh anak adalah hanya yang berisi hal positif dan berkualitas. Karena dengan begitu pondasi dasar tentang cara berpikir hingga prinsip yang tumbuh akan sejalan dengan hal positif yang ia terima sejak usia dini. Maka seorang tua wajib untuk betul-betul memperhatikan apa saja yang anak tersebut liat, ia dengar, dan ia ucapkan setiap harinya.
- Setiap Anak membutuhkan “SUPER HERO”
Super hero yang dimaksud lebih kepada sosok yang menginspirasi sehingga dijadikan panutan oleh anak. Siapa lagi sosok yang paling tepat untuk menjadi “Super Hero” jika bukan sang kedua orang tua. Pahamilah jika seorang anak mempunyai sikap “peniru yang baik”. Maka orang tua wajib untuk bagaimana caranya menjadi sosok figur yang menarik perhatian sang anak sehingga akan lebih mudah untuk mengajarkan hal-hal positif agar sang anak meniru dan mempraktekannya dalam keseharian.
- Biasakan Untuk Bekerja Keras
Setiap anak tentu pernah merengek hingga menangis jika meminta sesuatu agar keingginannya dipenuhi. Namun yang patut diperhatikan adalah bagaimana sikap yang tepat untuk dilakukan oleh orang tua. Apakah akan langsung menurutinya atau justru cuek dan memarahi anak tersebut agar tidak merengek. Kedua sikap tersebut tentu akan mempunyai efek dibelakangnya. Sikap pertama yang menuruti rengekan dari anak tersebut justru akan membuatnya tumbuh dengan karakter lemah dan kurang tangguh. Sebab segala permintaanya segala dengan mudah dipenuhi. Sikap kedua juga akan memberikan efek pada anak, dimana akan timbul sikap acuh dan kurang peduli terhadap dirinya sendiri. Lantas sikap apa yang tepat untuk menghadapi contoh situasi tersebut. Jawabannya dengan sikap orang tua mengajarkan anaknya mengenal apa yang disebutkan peribahasa, “berakit-rakit kehulu, berenang-renang ke tepian”. Tanpa diawali usaha dan kerja keras, anak tersebut tidak akan pernah mendapatkan apa yang dia inginkan. Pelajaran itulah yang jika ditanamkan sejak usai dini akan membentuk mental dan karakter yang kuat bagi anak.
- Ajarkan Tentang “Terima Kasih”, “Tolong” , dan “Maaf”
Membiasakan anak untuk mengucapkan “tolong” jika ingin meminta bantuan, mengucapkan “terima kasih” jika menerima sesuatu dari siapapun, dan mengucapkan kata “maaf” jika telah melakukan kesalahan terhadap orang lain, wajib untuk dikenalkan kepada anak sejak usia dini. Jika anak sejak usia dini telah diberi pemahaman akan pentingnya tiga kata tersebut maka ia akan tumbuh menjadi anak yang sangat menghargai orang lain.
Itulah lima hal penting yang perlu diperhatikan orang tua dalam membentuk karakter anak sejak usia dini. Tentang bagaimana cara menerapkannya, orang tua juga wajib melalukan inovasi yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi masing-masing anak.
